Om Nederlandstalige poëzie in Bahasa Indonesia en dus in Indonesië en
feitelijk ook in Maleisië te introduceren (het gaat om een
aaneengesloten taalgebied van 270 miljoen mensen) en, zo mogelijk,
populair te helpen maken, begonnen Siti Wahyuningsih en Albert Hagenaars
in maart 2013 een speciaal met dit doel opgezet weblog.
De naam hiervan is: 'Suara suara dari utara', wat zoveel betekent als
'Stemmen uit het noorden'. Het is de bedoeling dat zowel Nederlandse als
Vlaamse poëzie door hen vertaald en gepubliceerd wordt. Eventueel kunnen
later ook gedichten uit Suriname en de Antillen een plaats krijgen.
De eerste tekst die in aanmerking kwam is 'Wit paleis' ofwel 'Istana
putih' van de Amsterdamse dichter Ezra de Haan. Dit gedicht is afkomstig
uit zijn bundel 'Scheren zonder spiegel', uitgegeven door In de
Knipscheer, Haarlem, 2011.
Klik
hier
om het blog te openen.
Untuk memperkenalkan
puisi
bahasa
Belanda
dalam Indonesia
dan
Malaysia (di mana 270 juta manusia menggunakan bahasa yang sama) dan,
untuk
mempopulerkanya,
Siti
Wahyuningsih
dan Albert
Hagenaars di bulan Maret 2013 memulai
dengan
blog
‘Suara suara dari utara’.
Mereka ingin menterjemahkan dan mempublikasikan puisi berasal dari
Belanda dan Flandria (bagian dari Belgia yang mana berbicara bahasa
Belanda, 61%).
Di waktu yang akan datang bisa juga puisi dari Suriname dan Antillen
(pulau Antillen Belanda) mendapat tempat khusus di weblog ini.
Naskah pertama yang di publikasikan adalah ‘Wit paleis’ atau ‘Istana
putih’ dari penyair Ezra de Haan yang berasal dari Amsterdam. Puisi ini
berasal dari buku ‘Scheren zonder spiegel’ yang artinya ‘Bercukur tanpa
cermin’, di publikasikan oleh penerbit In de
Knipscheer, kota Haarlem, 2011.
Klik
disini
untuk membuka blog.
In order to introduce Dutch poetry in Indonesia and Malaysia (the
national languages of Indonesia and Malaysia are quite similar) Siti
Wahyuningsih and Albert Hagenaars started a blog with translations in
May 2013. The name of this blog is ‘Suara suara dari utara’, which
means ‘Northern voices’. Every month at least four poems by Dutch and
Flemish authors will be published. For a majority of over 6 million
people in Belgium, Dutch is the native language. All together, 23
million people in Europe speak Dutch, which is less than 10% of all the
people who speak Bahasa Indonesia or Bahasa Malaysia.
The first poem which was published is ‘Wit Paleis’ (‘White Palace’) by
Amsterdam based poet/publicist Ezra de Haan. Click
here
to open the blog
|